Diagnosa
bekam/cupping dapat dilihat dari warna pigmen kulit setelah pembekaman.
Di dalam buku “Canon of Internal Medicine” dikatakan, “Kondisi organ internal
(organ dalam) dapat diketahui dengan cara mengobservasi (mengamati)
gejala-gejala eksternal dan tanda-tanda fisik, sehingga penyakitnya dapat
didiagnosa.”
Reaksi pigmen
pada kulit bekas bekam adalah sebagai berikut :
1. Bekas
bekam yang muncul berwarna ungu kegelapan atau hitam, pada umumnya hal ini
mengindikasikan kondisi defisiensi (kekurangan) pasokan/suplai darah dan channel/saluran
(pembuluh) darah yang tidak lancar yang disertai dengan keberadaan darah statis (darah
beku).
2. Bekas
bekam yang muncul berwarna ungu disertai plaque (bercak-bercak),
pada umumnya hal ini menandakan terjadinya gangguan/ kelainan gumpalan darah
yang berwarna keunguan dan adanya darah statis (darah beku).
3. Bekas
bekam yang muncul berbentuk bintik-bintik ungu yang tersebar dengan tingkatan
warna yang berbeda (ada yang tua dan ada yang ungu muda). Hal ini menandakan
kelainan “Qi” dan darah statis.
4. Bekas
bekam yang muncul berwarna merah cerah, biasanya hal ini menunjukkan terjadinya
defisiensi “Yin”, defisiensi “Qi” dan darah atau rasa panas yang
dahsyat yang diinduksi oleh defisiensi “Yin”.
5. Bekas
bekam yang muncul berwerna merah gelap, hal ini mengindikasikan kondisi lemak
di dalam darah yang tinggi disertai dengan adanya panas patogen.
6. Bekas
bekam yang muncul berwarna agak pucat/putih dan tidak hangat ketika disentuh,
hal ini mengindikasikan terjadinya defisiensi cold (dingin)
dan adanya gas patogen.
7. Adanya
garis-garis pecah/ruam pada permukaan bekas bekam dan rasa sedikit gatal, hal
ini mengindikasikan kondisi adanya wind (lembab) patogen dan
gangguan gas patogen.
8. Munculnya
uap air pada dinding bagian dalam gelas bekam, menandakan kondisi adanya
gas-gas patogen pada daerah tersebut.
9. Adanya blister (lepuhan/lecat)
pada bekas bekam, menggambarkan kondisi gangguan gas yang parah pada tubuh.
Adanya darah tipis pada blistermerupakan reaksi gas panas toksin.