1.
Pastikan bahwa gelas bekam sudah steril dan higinis
sehingga aman untuk bekam (terutama bekam basah).
2.
Untuk pasien yang belum pernah dibekam sebelumnya,
pilihlah gelas bekam dari yang terkecil lalu ke yang besar supaya tidak terlalu
sakit.
3.
Posisi bekam dapat dilakukan dengan duduk atau berbaring
menelungkup. Posisi duduk lebih baik untuk peredaran darah, namun bagi pasien
yang lemah dianjurkan dengan posisi berbaring.
4.
Untuk pasien yang baru dibekam, sering-seringlah
menanyai bagaimana keadaannya, apakah merasa mulas, pusing, mual atau adanya
tanda-tanda akan pingsan lainnya. Segera hentikan bekam apabila pasien mengeluh
kesakitan.
5.
Setelah bekam dihadapkan beristirahat yang cukup.
Sebagian pasien segera merasa segar badannya setelah berbekam pada bagian
punggung dan lutut, sehingga ia tidak mau beristirahat sebagaimana mestinya,
hal ini dapat menyebabkan kembalinya penyakit.
6.
Sebagian orang merasakan suhu badannya naik setelah
1-2 hari setelah berbekam, hal ini adalah normal dan akan segera hilang.
7.
Pasien yang menderita sakit menular atau infeksius
agar diberikan perhatian khusus. Bagi penderita penyakit infeksius, diharap
gelas bekamnya adalah tersendiri (single use) dan juru bekam dianjurkan
menggunakan pelindung tubuh seperti sarung tangan karet (gloves), masker dan
semisalnya.
8.
Pasien yang menderita tekanan darah rendah harus
diperlakukan ekstra dan hati-hati. Tingkat kesadarannya selalu dimonitor agar
tidak pingsan. Dihindarkan membekam pada areal punggung bawah yang sejajar
dengan pusar ke bawah, karena hal ini bisa menurunkan tekanan darah dengan
cepat.
9.
Permukaan kulit yang timbul blister kecil,
bercak-bercak, noda darah dan darahstasis adalah reaksi normal
setelah bekam. Apabila blister yang timbul banyak dan
besar-besar (seperti luka bakar), maka dapat dipecah dengan cara menusukkan
jarum steril kering hingga keluar cairannya (cairan limfoid) lalu
didesinfeksi dengan desinfektans. Lebih dianjurkan apabila bekas bekam yang berblister ini
dipijat lembut dengan minyak zaitun atau jinten hitam.
10. Pasien
yang mengalami mental stres, ketakutan, mual dan gejala mental lainnya,
dihentikan pembekaman dan pasien disuruh berbaring relaks, tenang dan diberi
minum dengan minuman manis (lebih baik madu) kemudian dimotivasi dan disugesti
untuk menghilangkan atau meminimalisir gangguan mentalnya.